Kemegahan gedung utama perkantoran Provinsi Kalsel makin terlihat, terutama oleh ukiran khas Dayak yang terdapat di beberapa sudut. Arsitektur khas Dayak itu mulai terlihat saat memasuki pintu gerbang hingga bangunan utama.
Lampu-lampu hias pun mulai dipasang. Saat masuk ke gedung utama interior kantor yang megah dan rapi sudah terlihat. Di lobi kantor yang berlantai keramik sudah terlihat identitas bertuliskan Pemerintahan Provinsi Kalsel. Tangga pun sudah dipasang, begitu pula lift.
Kepala Dinas PU Provinsi Kalsel Muhamad Arsyadi mengatakan, pembangunan kantor Gubernur Kalsel sudah mencapai 100 persen.
"Proyek itu tinggal finishing, sekitar pertengahan 2011 kemungkinan sudah diresmikan Gubernur Kalsel Rudy Ariffin," katanya.
Menurut dia, setelah bangunan rampung, proyek selanjutnya adalah pengadaan perabotan yang kemungkinan besar juga terealisasi pada 2011 ini. Pantauan, tak hanya bangunan gedung utama yang hampir rampung. Namun jalan di lokasi perkantoran mulai mulus.
Di kawasan perkantoran itu, selain Jalur Banjar Utama juga ada Jalur Banjar Selatan juga Jalur Banjar Barat. Sepanjang Jalan Banjar Utama dipenuhi ratusan pohon trambesi. Menurut Arsyadi, seluas 100 hektare dari luas 500 hektar kawasan perkantoran Pemprov Kalsel dicadangkan sebagai kebun raya yang akan ditanami berbagai pohon langka.
Dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan pembangunan fisik yang meliputi kantor gubernur, sekretariat daerah ditambah sarana prasarana penunjang dan infrastruktur lainnya sekitar Rp 300 miliar. Dikerjakan selama tiga tahun anggaran yaitu sejak 2008-2010.
Pembangunan pusat perkantoran itu bukan memindah Ibu Kota Kalsel Banjarmasin ke Banjarbaru, tapi menjadikan Banjarbaru sebagai kota pusat pemerintahan sesuai Perda Nomor 15 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah.
Sumber: http://bkd.banjarbarukota.go.id/detail.php?dtl=b3121t4&kdberita=23
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar