Pembicaraan tentang mitos seks sangatlah menarik. Karena banyak beredar mitos-mitos seks dan kesimpangsiuran kebenarannya. Tidak sedikit yang tidak percaya bahwa banyak mitos yang menghambat kenikmatan seksual. Pada umumnya mitos seks tumbuh subur di dalam masyarakat yang memiliki tingkat seksualitas yang rendah. Pada masyarakat seperti ini mitos seks sangat mudah memengaruhi perilaku seksual, yang terkadang juga menimbulkan akibat yang tidak diinginkan.
Yang jelas, semakin bertambah tingkat pengetahuan seksualitas masyarakat, semakin berkurang pengaruh mitos di dalam perilaku seksual. Mereka pun semakin mengerti bahwa informasi seks di dalam mitos itu salah dan menyesatkan.
Salah satu contoh mitos yang diyakini masyarakat kita ialah anggapan bahwa dorongan seksual wanita jauh lebih rendah daripada pria. Menurut mitos ini , wanita tidak memerlukan hubungan seksual untuk memenuhi dorongan seksualnya, sedangkan pria sangat memerlukan. Padahal faktanya adalah pria selalu ingin seks atau selalu mood jika berhadapan dengan wanita. Sedangkan wanita tidak dapat menunjukkan kehangatan atau ketertarikannya, kecuali dia menginginkan seks. Sebenarnya hal inilah yang menambah kuat mitos yang beredar bahwa wanita tak butuh hubungan seks.
Pada dasarnya dorongan seksual wanita sama dengan pria. Kebutuhan seks itu hanya berdasar pada gairah libido seseorang. Meskipun tampak perbedaan pada pria dan wanita, hal itu hanya dalam mengekspresikannya sebagai akibat nilai sosial dan moral yang lebih menghambat kaum wanita terutama pengaruh budaya di dunia bagian timur. Wanita dan pria sama-sama memerlukan hubungan seksual, karena itu tidak ada perbedaan kebutuhan penyaluran gairah. Kalau di Asia yang memengaruhinya hanya faktor budaya saja.
Meski demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam kenyataannya banyak wanita yang kemudian kehilangan dorongan seksual. Kegagalan wanita mencapai orgasme dalam kehidupan seksualnya merupakan salah satu penyebabnya. Hal ini kembali lagi pada kemampuan pria untuk mampu mengontrol ejakulasi agar tidak membiarkan ejakulasi terjadi terlalu cepat. Jika anda mengalami ejakulasi dini seperti ini.
Dorongan seksual dipengaruhi oleh hormon seks khususnya testosteron, rangsangan seksual yang diterima, faktor psikis, dan pengalaman seksual sebelumnya, jadi jangan takut untuk bereksplorasi.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar